Selasa, 01 Desember 2015

Tips Menabung ala anak Kost

punya recehan? pasti tiap hari dapet dong hehehe.... entah dari kembalian waktu beli makanan atau sekedar fotocopy. nah kalau saya pasti simpan dan masukin ke tabungan :v beli celengan juga gak usah mahal, manfaatin botol bekas yang mulut botolnya besar jadi uang 500 bisa masuk
taraaaa, lumayan kan udah sebulan looohh bisa buat emergency kalo tanggal tua beli mie :D

Senin, 23 November 2015

Skripsi Pendidikan Ekonomi : Penerapan Sikap dan Kepribadian Wirausaha pada Mahasiswa

lama saya gak ngebloging karena skripsi, Puji Tuhan sekarang tinggal revisi dan nunggu yudisium.... judul saya yang tertulis diatas adalah judul skrpsi saya, dengan jenis penelitian kualitatif.... ceritanya awalnya saya nulis skripsi tentang pengaruh persepsi siswa terhadap ketrampilan guru pada minat belajar siswa.... waktu bimbingan ke wali studi sih oke - oke aja, eh waktu ujian proposal ditolak.... padahal bagus lho bikinnya udah seperfect mungkin.... kalo ada yang mau minta boleh, tinggal add + inbox fb saya..... hehehe bukan modus lho :)
akhirnya skripsi yang ini soal wirausaha malah cepet banget... buat yang skripsi semangat aja..... (y)

Kamis, 09 Juli 2015

Bisnis Takjil Bulan puasa

Sudah beberapa hari saya jualan takkjil puding bulan puasa ini. hasilnya lumayan kog dengan modal per hari 70 ribu dan harga jual 3ribu per cup, laba bersihnya sekitar 50 - 60 ribu. well karena saya ngekos jadi yang gampang gitu puding masaknya pakai rice cooker. jualannya jalan kaki pas waktu orang orang ngabuburit. eh gak nyangka antusiasme masyarakat tinggi. malah kalo gak jualan banyak yg nanyain puding. katanya sih enak :)
seneng sih lihat keuntungannya per hari... tapi pegel juga jalan kaki dari rumah ke rumah di perkampungan.
ada yang mau coba kayak saya?

Jumat, 06 Februari 2015

Pengamatan pasar produk fashion

tempo lalu, saya berjalan - jalan bersama adik. lalu kami singgah di sebuah toko, saya melihat bahwa jeans dengan model yang sobek - sobek hanya seharga Rp 50 ribu. tapi kami tidak membeli produk itu. beberapa hari kemudian, saya duduk menunggu kelas di kampus bersama dengan seorang dosen. ada seorang mahasiswi lewat mengenakan jeans yang saya lihat tempo hari di toko. dosen saya menunjuk dan berkata, "kalau dia mahasiswa saya, saya suruh keluar dari kelas".
persoalan ini sederhana namun juga rumit. masalah realita bahwa mahasiswa atau kaum muda membutuhkan gaya fashion yang up to date dengan budget yang minimal. dan produsen pakainan memberikannya! kebutuhan fashion sesuai permintaan pasar yang rata - rata anak muda. jika dibandingkan dengan style formal yang memakan biaya minimal 4 x harga jeans yang saya sebutkan diatas.
bisa dibayangkan ketika ibu saya membelikan sepatu pantofel untuk kebutuhan formal kampus seperti kolokium, harganya berapa kali dari sepatu kets yang saya beli di pasar? ketika untuk kebutuhan acara resmi, berapa harga baju atau harga sekali menjahitkan pakaian? lebih mahal jika dibandingkan harga kaos yang Rp 15.000 - 25.000 di pasar atau mall.

Kamis, 05 Februari 2015

Minat Belajar SIswa



Minat Sebagai keadaan awal peserta didik
Winkel mengungkapkan selama proses mengajar belajar berlangsung terjadilah interaksi antara guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus karena siswa menghadapi tugas belajar dan guru yg mendampingi siswa dlm belajar. Keberhasilan proses mengajar belajar sebagian dipengaruhi oleh ciri – ciri khas yang dimiliki siswa (psikologi pengajaran, w.s. winkel yogyakarta : media Abadi cetakan ke 6, 2004 hlm. 148). Ciri – ciri khas tersebut akan membentuk corak yang beraneka ragam di setiap jenjang pendidikan. Makin tinggi tingkatan jenjang maka corak tersebut semakin beragam dan kompleks karena semakin banyak pengalaman dalam belajar. Bahkan dimungkinkan dalam satu kelas akan dijumpai aneka perbedaan interindividual, misalkan kemampuan berbahasa, kemampuan belajar, motivasi belajar, minat belajar, kecepatan belajar dan kondisi fisik.
 Lebih kompleks lagi, setiap proses belajar mengajar mempunyai tujuannya sendiri. Pada awal proses belajar mengajar siswa belum mempunyai kemampuan yang dijadikan tujuan dari interaksi antara guru dan siswa. Bahkan terdapat suatu jurang antara tingkah laku siswa pada awal proses belajar mengajar dan tingkah laku pada akhir dari proses pendidikan ( ibid, hlm149). Maka, setiap proses belajar mengajar mempunyai titik tolaknya sendiri atau berpangkal pada kemampuan siswa tertentu (tingkah laku awal) untuk dikembangkan menjadi kemampuan baru sesuai dengan tujuan instruksional (tingkah laku final).
Tidak setiap aspek dari keadaan siswa pada awal proses belajar mengajar sama – sama penting; aspek mana yang penting sebagai titik tolak dalam interaksi guru – murid selama pelajaran berlangsung, tergantung dari tujuan instruksional.(ibid, hlm 150)
“Keadaan awal”  ialah kenyataan atau keadaan yang terdapat sebelum proses mengajar – belajar dimulai namun dapat berperanan terhadap proses tersebut (ibid, hlm 151)
Keadaan awal meliputi lima aspek :
a. pribadi siswa
b. pribadi guru
c. struktur jaringan
d. sekolah sebagai institusi pendidikan
e. faktor – faktor situasional
Usaha yang dilakukan guru agar minat siswa utuh atau bahkan mengalami peningkatan
Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentudan merasa senang mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang dibahas atau dipelajari, untuk itu kerap digunakan istilah “perhatian” . namun perhatian dalam arti “minat momentan” perlu di bedakan dari perhatian dalam arti “konsentrasi”. antara minat dan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik.
Apa yang dapat diusahakan guru supaya siswa yang pada awal proses belajar mengajar berperasaan tidak senang menjadi lebih senang?
Kiranya,  stemming dasar atau suasana hati yang akan kurang menunjang dalam proses belajar mengajar seperti murung dan kurang puas, sukar diubah selama proses itu, karena stemming dasar sedikit banyak telah menjadi sifat kepribadian.
Stemming aktual, yang kurang mendukung dalam belajar dan yang bersumber pada sejumlah pengalaman belajar sebelumnya, seperti rasa takut yang keterlaluan, tidak dapat dipengaruhi dipengaruhi secara langsung supaya menjadi stemming aktual yang lebih positif.
Namun guru yang mengetahui ada siswa yang membawa masuk kedalam kelas stemming aktual yang dapat menghambat, harus berusaha supaya siswa itu mengalami perasaan momentan dan intensional yang baru, yang tidak dialami sebelumnya.
Hal itu dapat di usahakan selama proses belajar dan mengajar berlangsung, dengan harapan bahwa pengalaman dan perasaan yang baru akan berbekas dan melahirkan stemming aktual yang baru pula .
Stemming aktual yang baru ini akan menciptakan keadaan awal lain didalam alam perasaan, yang dapat berperanan positif dalam proses belajar mengajar selanjutnya. Stemming aktual yang sudah berada dalam daerah “berperasaan senang”, harus dipertahankan; inipun menuntut usaha dari pihak guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Wujud usaha itu antara lain:
a.  membina hubungan akrab dengan siswa
b. menyajikan bahan  pelajaran yang tidak terlalu diatas daya tangkap siswa, namun juga tidak jauh dibawahnya.
c. menggunakan media pengajaran yang sesuai
d. bervariasi dalam menggunakan prosedur mengajar, namun tidak berganti prosedur yang belum dikenal siswa dengan tiba – tiba dan tidak membodohkan siswa kalau mereka belum biasa
(psikologi pengajaran, w.s. winkel yogyakarta : media Abadi cetakan ke 6, 2004 hlm 212)

Selasa, 03 Februari 2015

Badan usaha

download disini

Kewirausahaan dalam penerapan

download disini makalah kewirausahaan dalam penerapan :)

Pasar keuangan

download materi pasar keuangan

Manifestasi Politik dalam Undang – Undang Koperasi

download di sini

Peta Konsep Akuntansi Manajemen

nama saya Alberta Novita, mahasiswa FKIP - Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana... saya bikin blog ini untuk berbagi dan biar makin semangat kuliah akuntansi manajemen :)
please...... hargai yang bikin, kaum intelektual menghargai hak cipta, karena saya sudah buat peta konsep susah - susah... saya bikin dari bukunya Mulyadi untuk tugas akuntansi manajemen :)
bab 1

bab 2


Bab 3

demikian peta konsep akuntansi manajemen bab 1 - 3

BAB III INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL

BAB III
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL

A.      Akuntansi diferensial merupakan salah satu informasi penting yang diperlukan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
1.      Empat tahap proses pengambilan keputusan dan peran informasi akuntansi di dalamnya :
Tahap proses pengambilan keputusan
Peran informasi akuntansi
1)      Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
Keputusan yang diambil oleh manajemen kemungkinan ialah respon terhadap peristiwa yang mengandung masalah, ancaman yang dirasakan ada, atau kesempatan yang diperkirakan akan terjadi.
Informasi akuntansi berperan dalam memberikan peringatan kepada manajemen mengenai adanya masalah yang segera memerlukan perhatian, ancaman dari pesaing berupa harga produk yang lebih murah dan kesempatan yang akan peluang bisnis bagi perusahaan.
2)      Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi konsekuensinya masing – masing.
Manajer mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi penuh berperan dalam mengkuantifikasi konsekuensi setiap alternatif yang dipertimbangkan sebagai pemecah masalah atau sebagai cara untuk menghadapi kesempatan

3)      Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang memuaskan.
Manajer yang melakukan pemilihan alternatif, kemungkinan menghadapi beberapa alternatif yang layak untuk dipilih, yang masng – masing memiliki segi – segi positif tertentu dipandang dari kriteria pemilihan alternatif yang digunakan. Manajer dapat menggunakan pendekatan ekonomis rasional, dalam melakukan pemilihan alternatif yang optimum. Tetapi tidak jarang pemilihan didasarkan atas pertimbangan politik yang dihubungkan dengan kepentingan, aspirasi tertentu eksekutif, atau pertimbangan psikologis.
Informasi akuntansi diferensial yang bersangkutan dengan alternatif yang akan dipilih perlu disajikan bagi pengambil keputusan dalam melakukan pemilihan secara alternatif secara rasional ekonomis
4)      Implementasi dan penindaklanjutan
Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi alternatif yang telah dipilih.
Untuk meyakinkan efisiensi implementasi keputusan umpan balik pelaksanaan keputusan harus diinformasikan secara periodik dan diperlukan adanya pembetulan segera adanya penyimpangan yang tidak diinginkan.
Informasi akuntansi penuh berperan untuk mengukur sumberdaya yang dialokasikan pada alternatif yang dipilih dan memantau konsumsi sumberdaya yang digunakan dalam pelaksanaan alternatif yang diputuskan untuk dijalankan.
2.      Peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan
Ø  Merangsang manajemen di dalam menyadari dan mengidentifikasi masalah
Ø  Memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain.
Ø  Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih
Ø  Membantu menganalisis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
3.      Informasi akuntansi sebagai perangsang dalam pengakuan adanya masalah dan apakah rangsangan dari informasi akuntansi tersebut kenyataannya memicu ke arah penyelesaian masalah, tergantung atas beberapa faktor :
Ø  Kondisi lingkungan : apakah lingkungan ektern dan intern memungkinkan dengan cepat manajemen bereaksi
Ø  Kemampuan manajer di dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta prefrensi pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ø   Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi didalamnya
Ø  Tersedianya data industri sebagai pembanding
4.      Dampak informasi akuntansi dalam pemilihan keputusan
Bobot yang diberikan oleh pengambil keputusan atas informasi akuntansi dalam pemilihan akhir tergantung atas :
Ø  Seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan mampu mengurangi sebagian ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan.
Ø  Permintaan dan persaingan atas produk dan jasa
Ø  Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa manajemen
Ø  Lingkup keputusan yang diambil
Ø  Prefrensi pengambil keputusan
Ø  Kemampuan akuntansi untuk mengukur biaya kesempatan
B.       Konsep  Informasi Akuntansi Differensial
Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif.Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok :
Ø  Merupakan informasi yang akan datang
Ø  Berbeda diantara alternatif yang yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Informasi akuntansi differensial terdiri dari biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi  akuntansi differensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets), yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenues) dan yang berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial ( differential costs).
1.      BIAYA DIFERENSIAL
Dalam informasi akuntansi diferensial yang relatif sulit pengurannya ialah biaya diferensial, oleh karena itu untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang biaya diferensial perlu membandingkan dengan berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan sebelumnya
a)      Biaya diferensial  versus biaya relevan
Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat adalah biaya diferensial.
b)      Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang karena informasi biaya yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah biaya  masa yang akan datang.
c)      Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda
Biaya diferensial merupakan biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena itu, biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda pada setiap alternatif
d)     Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial      
Perbedaan
Full costs
Differential costs
Unsur biaya
Biaya langsung + biaya tidak langsung
Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda.
Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasias produksi maka biaya diferensial yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah perubahan biaya dalam hubungannnya dengan perubahan volume kegiatan.
Sumber informasi
Catatan akuntansi reguler perusahaan
Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat memisahkan biaya menurut perilakunya dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan cost objectives sehingga memudahkan penaksiran biaya diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Perspektif waktu
Masa lalu dan masa mendatang
Masa mendatang
e)      Biaya diferensial versus biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
f)       Biaya diferensial versus biaya tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya diferensial.

g)      Biaya diferensial versus biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada waktu yang lampau. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan
h)      Biaya diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
i)        Biaya diferensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.
j)        Biaya diferensial versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost)
Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
2.      NILAI WAKTU UANG DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG
Didalam pengambilan keputusan janka panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Nilai uang yang diterima sekarang dengan nilai uang yang diterima beberapa waktu setelahnya akan mengalami penurunan meski nominalnya sama. Oleh karena itu, orang lebih suka menerima uang segera daripada ditunda kemudian, dan ia akan mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah yang sama pada masa yang akan datang contohnya, menginvestasikan untuk memperoleh pendapatan bunga.
Nilai investasi pada tahun ke – n dengan tingkat bunga sebesar i dihitung dengan rumus

In               =       Io  (  1 + i  ) n

In     = Investasi tahun ke – n
Io       = Investasi tahun ke – 0
i       = Tingkat bunga ( interest )
n      = Jangka waktu

Untuk pengambilan investasi semua aliran kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke – 0, dengan kata lain harus dihitung nilai tunainya ( present value ) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan tunai :
                                        1
NT      =       AK    X -------------------
                                        ( 1 + i ) n

NT         = Nilai Tunai                           i           = Tingkat Bunga
AK         = Aliran Kas                            n          = Jangka Waktu

3.      Manfaat Informasi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek.Umummya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu :
·         Membeli atau membuat sendiri (Make or Buy Decision)
·         Menual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
·         Menghentiakan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line)
·         Menerima atau menolak pesanan khusus (Special order decision)

a)      Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision )
Pertimbanganmembeli atau menbuat sendiri dapat juga timbul sebagai akibat adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.
Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam ( tipe ) :
Ø  Tipe 1 : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
Umumnya merupakan keputusan manajemen jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar. Untuk pengambilan keutusan, manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternative Keputusan membeli atau membuat sendiri. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, mafaat dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial Yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membeli sendiri dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative memneli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya, jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih alternative membeli dari luar. Jika  perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membali dari luar , manfaat dari pemilihan alternative membeliadari luar adalah besarnya biaya diferensialyang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sabaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.

Ø  Tipe kedua : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
merupakan keputusan manajemen jangka panjang karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar  untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Keputusan membuat tidak akan memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sandiri produk tersebut. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membuat sendiri sabaiknya tidak dipilih.
ü  Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memprodiksi sendiri, manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost)  sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat  sendiri adalah sebesar biaya difirensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut. Manfaat bersin yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin dan ekuipmen  (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan
Contoh soal : By. Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
1.           
                                                                                Perbuah                                 100.000 buah
Biaya bahan baku                                                              Rp. 5                                      Rp.    500.000
Biaya tenaga kerja variabel                              Rp.10                                     Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                       Rp. 3                                      Rp.    300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan    Rp. 4                                      Rp.    400.000
(avoidable fixed factory overhead )
Biaya overhead pabrik tetap bersama           Rp. 5                                      Rp.    500.000
(jion fixed factory overhead )                          
Jumlah biaya produksi                                       Rp. 27                                    Rp. 2.700.000

PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.








            Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A
Jawab:
Manfaat : 
            Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
            Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel              Rp.18
dan overhead variabel )
Biaya tetap terhindarkan                                                                                             Rp.  4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar                                                       Rp. 22
Pengorbanan :
            Biaya Diferensial
            Harga beli jika membeli dari luar                                                                                Rp.25
            Kerugian jika membeli dari luar                                                                                  Rp.  3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang  menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah.  Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.

  1. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut.
                                                                                Perbuah                                 100.000 buah
Biaya bahan baku                                                              Rp. 5                                      Rp.    500.000
Biaya tenaga kerja variabel                              Rp.10                                     Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                       Rp. 3                                      Rp.    300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan    Rp. 9                                      Rp.    900.000
(avoidable fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi                                       Rp. 27                                    Rp. 2.700.000
Jawab:
Manfaat : 
            Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar                                Rp. 35                         Rp.3.500.000
Pengorbanan :
            Biaya Diferensial
            Taksiran biaya produksi suku cadang A                           27                          Rp.2.700.000 
           
            Keuntungan jika memproduksi sendiri                       Rp. 12                         Rp. 1.200.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang  menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun. Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27  per buah Rp. 2.700.000.
b)      Membeli Atau Membat Sendiri Dalam Lingkungan Manufaktur Maju
Dalam lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan dengan perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai akibatnya, banyak biaya yang semula berupa biaya bergabung (common cost), dalam lingkungan manufaktur maju di ubah menjadi biaya langsung yang dapat dirunut dengan mudah ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan mudah diidentifikasi biaya langsung yang relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan membeli atau membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya persentase non-volume-related costs dari total biaya produk, keputusan membeli atau membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis biaya tersebut dalam menghitung biaya terhindarkan (avoidable cost).
c)      Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk  ( Sell or process further )
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisi sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlikan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternative memproses lebih lsnjut dipilih.
contoh :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full costs )  persatuan produk A dihitung  seperti disajikan pada gbr:
                                                                                       Persatuan         10.000 satuan
Biaya bahan baku                                                          Rp. 2.000        Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung                                          Rp. 1.000        Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                                     Rp. 1.500        Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap                                          Rp. 1.300        Rp. 13.000.000
Biaya adm & umum                                                      Rp.    500        Rp.   5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel                                     Rp.    750        Rp.   7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A                         Rp. 7.050        Rp. 70.500.000
Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan  jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika  pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial  maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan  tidak hanya pendapatan  & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan                                  Rp. 85.000.000
Biaya difernsial                                                                                     Rp. 50.000.000
Laba diferensial                                                                         Rp. 35.000.000

d)     Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan ( stop or continue product line )
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk  (product line) atau yang memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemenya mangalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus.
Informasi yang relevan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensail. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau departemen tersebut.pendapatan yang hilang tersebut (foregone revenues) ini merupakan informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternative  menghentikan produksi produk atau departemen tertentu.
Contoh : Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian, departemen bahan kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan Sbb:
                                                   Kosmetika                   Pakaian                        Brg Kelontong
Hasil Penjualan                          Rp. 50.000.000           Rp. 25.000.000           Rp.25.000.000
Biaya Variabel                           Rp. 25.000.000           Rp. 10.000.000           Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi                         Rp. 25.000.000           Rp. 15.000.000           Rp. 13.000.000
Biaya tetap terhindarkan           Rp. 10.000.000           Rp.   8.000.000           Rp. 11.000.000
By tetap tidak terhindarkan      Rp.   3.000.000           Rp.   3.000.000           Rp.   3.000.000
Jmh by tetap                              Rp. 13.000.000           Rp. 13.000.000           Rp.  14.000.000
Laba (rugi) bersih                      Rp. 12.000.000           Rp.   4.000.000           (Rp. 1.000.000)

Gb. Laporan Laba-rugi perdepartemen thn anggaran 20X4

Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha Departemen barang kelontang:
   Biaya variabel                                                                                                 Rp. 12.000.000
   Biaya tetap terhindarkan                                                                                 Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit)                                                                                      Rp. 23.000.000
Pengorbanan
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
Usaha departemen barang kelontong                                                                Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif menghentikan kegiatan
Usaha departemen brg kelontong dipilih                                                          Rp     2.000.000

e)      Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan denganditerimanya pesanan khusus tersebut)  lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhipesanan khusus tersebut), maka pesanan khusus sebaiknya diterima. Di pihak lain, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
                                                               Persatuan                     Total
Biaya Variabel:
               By. Produksi variabel              Rp.400                                    Rp.60.000.000           
               By.komersial variabel                    120                              18.000.000           
Biaya Tetap:
               By.Produksi tetap                         300                               45.000.000          
               By. Komersial tetap                      150                               22.500.000                                  
                                                                Rp.970                       Rp.145.000.000
                                                  
Gb: Data  biaya persatuan dan total biaya produk X
Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.
Pendapatan diferensial :                        30.000 satuan x Rp.750                      Rp.22.500.000
Biaya diferensial:
   By. Produksi Variabel                                    Rp.12.000.000
   By. Komersial Variabel                                  Rp.  3.600.000
                                                                                                               Rp.15.600.000
Laba Diferensial                                                                                       Rp. 6.900.000         
Gb. Pendapatan & biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau menolak pesanan khusus.
Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima pesanan khusus tersebut.
4.      Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan Keputusan

Pajak penghasilan merupakan pengeluaran kas. Besar pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dipengaruhi oleh jumalh/dan saat aliran kas. Penghemantan kas yang diperoleh di dalam usaha akan menyebabkan kenaikan jumlah laba kena pajak dan akibatnya akan menaikkan pengeluaran kas untuk pajak. Di lain pihak, kenaikan jumlah aliran kas su dalam usaha akan mempunyai akibat sebaliknya, yaitu penghematan pajak. Oleh karena itu, pajak penghasil akan mempunyai pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan bentuk badan usaha, manajemen aktiva tetap, pemilihan metode akuntansi, dan pemilihan metode pembelanjaan perusahaan. Berbagai pengambilan keputusan tersebut akan mempengaruhi  aliran kas perusahaan, yang akan berakibat terhadap pengeluaran kas perusahaan untuk pembayaran  kewajiban pajak penghasilan.