Minggu, 01 Mei 2016

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENSOSIALISASIKAN BAHAYANYA KEJAHILAN ANAK - ANAK

Dalam situs berita kompas.com  memuat cerita nyata tentang AMELIA, siswi sekolah dasar di Semarang, Jawa Tengah. Amelia dijahili teman - temannya, ketika hendak duduk kursi yang akan ia duduki malah ditarik teman - temannya hingga jatuh terduduk. Dampaknya tidak langsung terasa, baru beberapa hari kemudian. seperti yang kita ketahui bahwa tulang belakang adalah bagian penting untuk menyangga badan. Di dalam tulang belakang juga dapat ditemukan sumsum tulang belakang, yaitu sekumpulan saraf yang terhubung ke otak. Saraf ini berfungsi sebagai saluran elektrik, yang digunakan oleh pusat kendali tubuh, yaitu otak, untuk mengirimkan instruksi ke semua organ tubuh.jadi bisa dibayangkan kalau jatuh terduduk, dari pantan - ekor - tulang belakang kena dampak apalagi kalau keras jatuhnya.

Di beberapa acara komedi di stasiun televisi kita juga menjumpai kejahilan - kejahilan semacam ini. Dari tontonan anak - anak yang masih kecil dan polos belum bisa membedakan mana yang kalau di tiru di kehidupan nyata akan berakibat fatal. Sedangkan kasus lumpuh karena gurauan seperti ini dari dulu sebenarnya sudah ada, hanya dampaknya mungkin tidak separah kasus Amelia atau tidak di ekspose.

Menurut saya pribadi dengan adanya pemberitaan kasus ini, sudah seharusnya ada tindakan preventif. Orang tua dan guru mengedukasi anak - anak agar mereka tahu bahayanya sehingga mereka mengerti hal yang tidak boleh di lakukan. jangan sampai terulang lagi kasus ini. KPI juga harus bertindak dengan tepat untuk menghentikan acara yang menampilkan lawakan yang bisa berbahaya jika ditiru anak - anak, Orang tua pun juga harus mendampingi anaknya jika menonton acara tertentu.

Senmoga Amelia dapat pulih dan bersekolah kembali dan tidak ada lagi kasus semacam inikarena seluruh elemen masyarakat turut peduli khususnya guru dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar