tempo lalu, saya berjalan - jalan bersama adik. lalu kami singgah di sebuah toko, saya melihat bahwa jeans dengan model yang sobek - sobek hanya seharga Rp 50 ribu. tapi kami tidak membeli produk itu. beberapa hari kemudian, saya duduk menunggu kelas di kampus bersama dengan seorang dosen. ada seorang mahasiswi lewat mengenakan jeans yang saya lihat tempo hari di toko. dosen saya menunjuk dan berkata, "kalau dia mahasiswa saya, saya suruh keluar dari kelas".
persoalan ini sederhana namun juga rumit. masalah realita bahwa mahasiswa atau kaum muda membutuhkan gaya fashion yang up to date dengan budget yang minimal. dan produsen pakainan memberikannya! kebutuhan fashion sesuai permintaan pasar yang rata - rata anak muda. jika dibandingkan dengan style formal yang memakan biaya minimal 4 x harga jeans yang saya sebutkan diatas.
bisa dibayangkan ketika ibu saya membelikan sepatu pantofel untuk kebutuhan formal kampus seperti kolokium, harganya berapa kali dari sepatu kets yang saya beli di pasar? ketika untuk kebutuhan acara resmi, berapa harga baju atau harga sekali menjahitkan pakaian? lebih mahal jika dibandingkan harga kaos yang Rp 15.000 - 25.000 di pasar atau mall.
Jumat, 06 Februari 2015
Kamis, 05 Februari 2015
Minat Belajar SIswa
Minat
Sebagai keadaan awal peserta didik
Winkel mengungkapkan selama proses mengajar belajar berlangsung
terjadilah interaksi antara guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan
khusus karena siswa menghadapi tugas belajar dan guru yg mendampingi siswa dlm
belajar. Keberhasilan proses mengajar belajar sebagian dipengaruhi oleh ciri –
ciri khas yang dimiliki siswa (psikologi pengajaran, w.s. winkel yogyakarta :
media Abadi cetakan ke 6, 2004 hlm. 148). Ciri – ciri khas tersebut akan
membentuk corak yang beraneka ragam di setiap jenjang pendidikan. Makin tinggi
tingkatan jenjang maka corak tersebut semakin beragam dan kompleks karena
semakin banyak pengalaman dalam belajar. Bahkan dimungkinkan dalam satu kelas akan
dijumpai aneka perbedaan interindividual, misalkan kemampuan berbahasa,
kemampuan belajar, motivasi belajar, minat belajar, kecepatan belajar dan
kondisi fisik.
Lebih kompleks lagi, setiap
proses belajar mengajar mempunyai tujuannya sendiri. Pada awal proses belajar
mengajar siswa belum mempunyai kemampuan yang dijadikan tujuan dari interaksi
antara guru dan siswa. Bahkan terdapat suatu jurang antara tingkah laku siswa
pada awal proses belajar mengajar dan tingkah laku pada akhir dari proses
pendidikan ( ibid, hlm149). Maka, setiap proses belajar mengajar mempunyai
titik tolaknya sendiri atau berpangkal pada kemampuan siswa tertentu (tingkah
laku awal) untuk dikembangkan menjadi kemampuan baru sesuai dengan tujuan
instruksional (tingkah laku final).
Tidak setiap aspek dari keadaan siswa pada awal proses belajar
mengajar sama – sama penting; aspek mana yang penting sebagai titik tolak dalam
interaksi guru – murid selama pelajaran berlangsung, tergantung dari tujuan
instruksional.(ibid, hlm 150)
“Keadaan awal” ialah
kenyataan atau keadaan yang terdapat sebelum proses mengajar – belajar dimulai
namun dapat berperanan terhadap proses tersebut (ibid, hlm 151)
Keadaan awal meliputi lima aspek :
a. pribadi siswa
b. pribadi guru
c. struktur jaringan
d. sekolah sebagai institusi pendidikan
e. faktor – faktor situasional
Usaha
yang dilakukan guru agar minat siswa utuh atau bahkan mengalami peningkatan
Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap
untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentudan merasa
senang mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu
topik yang sedang dibahas atau dipelajari, untuk itu kerap digunakan istilah
“perhatian” . namun perhatian dalam arti “minat momentan” perlu di bedakan dari
perhatian dalam arti “konsentrasi”. antara minat dan perasaan senang terdapat
hubungan timbal balik.
Apa yang dapat diusahakan guru supaya siswa yang pada awal
proses belajar mengajar berperasaan tidak senang menjadi lebih senang?
Kiranya, stemming dasar
atau suasana hati yang akan kurang menunjang dalam proses belajar
mengajar seperti murung dan kurang puas, sukar diubah selama proses itu, karena stemming dasar sedikit banyak telah
menjadi sifat kepribadian.
Stemming aktual, yang kurang mendukung dalam belajar
dan yang bersumber pada sejumlah pengalaman belajar sebelumnya, seperti rasa takut yang keterlaluan, tidak dapat dipengaruhi dipengaruhi
secara langsung supaya menjadi stemming aktual yang lebih positif.
Namun guru yang mengetahui ada siswa yang membawa masuk
kedalam kelas stemming aktual yang
dapat menghambat, harus berusaha
supaya siswa itu mengalami perasaan momentan dan intensional yang baru, yang tidak
dialami sebelumnya.
Hal itu dapat di usahakan selama proses belajar dan
mengajar berlangsung, dengan harapan bahwa pengalaman dan perasaan yang baru
akan berbekas dan melahirkan stemming aktual
yang baru pula .
Stemming aktual yang baru ini akan menciptakan keadaan awal lain
didalam alam perasaan, yang dapat berperanan positif dalam proses belajar
mengajar selanjutnya. Stemming aktual
yang sudah berada dalam daerah “berperasaan senang”, harus dipertahankan;
inipun menuntut usaha dari pihak guru selama proses belajar mengajar
berlangsung. Wujud usaha itu antara lain:
a. membina hubungan
akrab dengan siswa
b. menyajikan bahan
pelajaran yang tidak terlalu diatas daya tangkap siswa, namun juga tidak
jauh dibawahnya.
c. menggunakan media pengajaran yang sesuai
d. bervariasi dalam menggunakan prosedur mengajar, namun
tidak berganti prosedur yang belum dikenal siswa dengan tiba – tiba dan tidak
membodohkan siswa kalau mereka belum biasa
(psikologi pengajaran, w.s. winkel yogyakarta : media
Abadi cetakan ke 6, 2004 hlm 212)
Selasa, 03 Februari 2015
Peta Konsep Akuntansi Manajemen
nama saya Alberta Novita, mahasiswa FKIP - Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana... saya bikin blog ini untuk berbagi dan biar makin semangat kuliah akuntansi manajemen :)
please...... hargai yang bikin, kaum intelektual menghargai hak cipta, karena saya sudah buat peta konsep susah - susah... saya bikin dari bukunya Mulyadi untuk tugas akuntansi manajemen :)
bab 1
bab 2
Bab 3
demikian peta konsep akuntansi manajemen bab 1 - 3
please...... hargai yang bikin, kaum intelektual menghargai hak cipta, karena saya sudah buat peta konsep susah - susah... saya bikin dari bukunya Mulyadi untuk tugas akuntansi manajemen :)
bab 1
bab 2
Bab 3
demikian peta konsep akuntansi manajemen bab 1 - 3
BAB III INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
BAB III
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
A.
Akuntansi diferensial merupakan salah satu informasi
penting yang diperlukan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan.
1.
Empat tahap proses pengambilan keputusan dan peran
informasi akuntansi di dalamnya :
Tahap proses pengambilan keputusan
|
Peran informasi akuntansi
|
1)
Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
Keputusan yang diambil oleh manajemen kemungkinan ialah respon terhadap
peristiwa yang mengandung masalah, ancaman yang dirasakan ada, atau
kesempatan yang diperkirakan akan terjadi.
|
Informasi akuntansi berperan dalam memberikan peringatan kepada manajemen
mengenai adanya masalah yang segera memerlukan perhatian, ancaman dari
pesaing berupa harga produk yang lebih murah dan kesempatan yang akan peluang
bisnis bagi perusahaan.
|
2)
Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi
konsekuensinya masing – masing.
Manajer mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan
menghitung secara kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan
tersebut.
|
Informasi akuntansi penuh berperan dalam mengkuantifikasi konsekuensi
setiap alternatif yang dipertimbangkan sebagai pemecah masalah atau sebagai
cara untuk menghadapi kesempatan
|
3)
Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang
memuaskan.
Manajer yang melakukan pemilihan alternatif, kemungkinan menghadapi
beberapa alternatif yang layak untuk dipilih, yang masng – masing memiliki
segi – segi positif tertentu dipandang dari kriteria pemilihan alternatif
yang digunakan. Manajer dapat menggunakan pendekatan ekonomis rasional, dalam
melakukan pemilihan alternatif yang optimum. Tetapi tidak jarang pemilihan didasarkan
atas pertimbangan politik yang dihubungkan dengan kepentingan, aspirasi
tertentu eksekutif, atau pertimbangan psikologis.
|
Informasi akuntansi diferensial yang bersangkutan dengan alternatif yang
akan dipilih perlu disajikan bagi pengambil keputusan dalam melakukan
pemilihan secara alternatif secara rasional ekonomis
|
4)
Implementasi dan penindaklanjutan
Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi
implementasi alternatif yang telah dipilih.
|
Untuk meyakinkan efisiensi implementasi keputusan umpan balik pelaksanaan
keputusan harus diinformasikan secara periodik dan diperlukan adanya
pembetulan segera adanya penyimpangan yang tidak diinginkan.
Informasi akuntansi penuh berperan untuk mengukur sumberdaya yang
dialokasikan pada alternatif yang dipilih dan memantau konsumsi sumberdaya
yang digunakan dalam pelaksanaan alternatif yang diputuskan untuk dijalankan.
|
2.
Peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan
keputusan
Ø Merangsang manajemen di
dalam menyadari dan mengidentifikasi masalah
Ø Memisahkan alternatif
tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain.
Ø Menjelaskan konsekuensi
berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih
Ø Membantu menganalisis dan
menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
3.
Informasi akuntansi sebagai perangsang dalam pengakuan
adanya masalah dan apakah rangsangan dari informasi akuntansi tersebut
kenyataannya memicu ke arah penyelesaian masalah, tergantung atas beberapa
faktor :
Ø Kondisi lingkungan :
apakah lingkungan ektern dan intern memungkinkan dengan cepat manajemen
bereaksi
Ø Kemampuan manajer di
dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta prefrensi
pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ø Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi
didalamnya
Ø Tersedianya data industri
sebagai pembanding
4.
Dampak informasi akuntansi dalam pemilihan keputusan
Bobot yang diberikan oleh pengambil keputusan atas informasi akuntansi
dalam pemilihan akhir tergantung atas :
Ø Seberapa jauh informasi
akuntansi dirasakan mampu mengurangi sebagian ketidakpastian yang melingkupi
proses pengambilan keputusan.
Ø Permintaan dan persaingan
atas produk dan jasa
Ø Tingkat ketelitian
informasi akuntansi yang direkayasa manajemen
Ø Lingkup keputusan yang
diambil
Ø Prefrensi pengambil
keputusan
Ø Kemampuan akuntansi untuk
mengukur biaya kesempatan
B.
Konsep Informasi Akuntansi Differensial
Informasi akuntansi
differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan
alternatif.Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan
dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi ini diperlukan oleh manajemen
untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik
diantara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi
diferensial mempunyai dua unsur pokok :
Ø Merupakan informasi yang akan datang
Ø Berbeda diantara alternatif yang yang dihadapi oleh
pengambil keputusan.
Informasi akuntansi differensial
terdiri dari biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi akuntansi differensial yang hanya berkaitan
dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets), yang hanya
berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential
revenues) dan yang berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial (
differential costs).
1.
BIAYA DIFERENSIAL
Dalam informasi akuntansi diferensial yang relatif sulit pengurannya ialah
biaya diferensial, oleh karena itu untuk mendapatkan pengertian yang benar
tentang biaya diferensial perlu membandingkan dengan berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan
sebelumnya
a) Biaya diferensial versus biaya relevan
Suatu biaya
disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan
perekayasaan biaya tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan
disebut dengan istilah yang lebih tepat adalah biaya diferensial.
b) Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang
(Future Cost)
Biaya masa
yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam
periode yang akan datang. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan
datang karena informasi biaya yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
adalah biaya masa yang akan datang.
c) Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda
Biaya
diferensial merupakan biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh
suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena
itu, biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda pada setiap alternatif
d) Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial
Perbedaan
|
Full costs
|
Differential costs
|
Unsur biaya
|
Biaya
langsung + biaya tidak langsung
|
Biaya
berbeda dalam kondisi yg berbeda.
Contoh:
jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasias produksi
maka biaya diferensial yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah
perubahan biaya dalam hubungannnya dengan perubahan volume kegiatan.
|
Sumber
informasi
|
Catatan
akuntansi reguler perusahaan
|
Dengan
merancang sistem akuntansi yang dapat memisahkan biaya menurut perilakunya
dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan cost objectives sehingga
memudahkan penaksiran biaya diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan.
|
Perspektif
waktu
|
Masa
lalu dan masa mendatang
|
Masa
mendatang
|
e) Biaya diferensial versus biaya variabel
Biaya
variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternatif
tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
f) Biaya diferensial versus biaya tetap
Biaya tetap
merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan
volume kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam
pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya
diferensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut
jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan
tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya diferensial.
g) Biaya diferensial versus biaya depresiasi
Depresiasi
merupakan alokasi secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada
waktu yang lampau. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi
bukan merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan
h) Biaya diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
Biaya
tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu
alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya
tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu
alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
i)
Biaya diferensial
versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya
kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu
unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya
kesempatan saja.
j)
Biaya diferensial
versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket
Cost)
Biaya yang
akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat
dari keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar
dari saku adalah unsur biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.
2.
NILAI WAKTU UANG DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA
PANJANG
Didalam pengambilan
keputusan janka panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Nilai uang yang diterima
sekarang dengan nilai uang yang diterima beberapa waktu setelahnya akan
mengalami penurunan meski nominalnya sama. Oleh karena itu, orang lebih suka
menerima uang segera daripada ditunda kemudian, dan ia akan mau menukarkan
sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah yang sama pada masa yang akan datang
contohnya, menginvestasikan untuk memperoleh pendapatan bunga.
Nilai investasi pada tahun ke – n dengan tingkat bunga sebesar i dihitung
dengan rumus
In = Io ( 1 + i ) n
In = Investasi tahun ke – n
Io = Investasi tahun ke – 0
i = Tingkat bunga ( interest )
n = Jangka waktu
Untuk pengambilan
investasi semua aliran kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan
selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke – 0, dengan
kata lain harus dihitung nilai tunainya ( present
value ) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan tunai :
1
NT = AK X -------------------
( 1 + i ) n
NT = Nilai Tunai i = Tingkat Bunga
AK = Aliran Kas n = Jangka Waktu
3.
Manfaat Informasi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Manfaat informasi
akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek.Umummya
manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu :
·
Membeli atau
membuat sendiri (Make or Buy Decision)
·
Menual atau
memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
·
Menghentiakan
atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan (stop or continue product line)
·
Menerima atau
menolak pesanan khusus (Special order decision)
a)
Membeli atau
membuat sendiri ( Make or buy decision
)
Pertimbanganmembeli atau menbuat sendiri dapat juga
timbul sebagai akibat adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen
yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh
perusahaan.
Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi
menjadi 2 macam ( tipe ) :
Ø Tipe 1 : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi
oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian
mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
Umumnya merupakan keputusan manajemen
jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan
yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat
dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar. Untuk pengambilan keutusan, manajemen perlu
memperhitungkan pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternative Keputusan
membeli atau membuat sendiri. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri
kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, mafaat dari pemilihan
alternative membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial Yang berupa
biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membeli sendiri
dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah
sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli
produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan,
alternative memneli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya,
jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar
sebaiknya tidak dipilih.
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat
dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan
produksinya, karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan
akan membali dari luar , manfaat dari pemilihan alternative membeliadari luar
adalah besarnya biaya diferensialyang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable
cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari
pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan
alternative membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa
biaya yang dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat
lebih besar dari pengorbanan, alternative membeli dari luar lebih menguntungkan
jika dipilih. Sabaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative
membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
Ø Tipe kedua : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi
oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar,
kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
merupakan keputusan
manajemen jangka panjang karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam
jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi.
Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Keputusan membuat tidak akan memerlukan tambahan
fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih
menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya. Jika
perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan
membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah
besarnya biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost)
sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari
pemilihan alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang
berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sandiri produk tersebut. Jika
manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative membuat sendiri lebih menguntungkan
jika dipilih. Sebaliknya jika manfaaat lebih kecil dari pengorbanan,
alternative membuat sendiri sabaiknya tidak dipilih.
ü Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan
manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan
sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan membuat
sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memprodiksi sendiri, manfaat
dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial
yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat
dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternative
membuat sendiri adalah sebesar biaya difirensial yang berupa biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut. Manfaat bersin yang
diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin dan
ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang
diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan
Contoh soal : By. Diferensial dalam
alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
1.
Perbuah 100.000
buah
Biaya bahan baku Rp.
5 Rp.
500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp.
300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 Rp.
400.000
(avoidable fixed factory overhead )
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 Rp. 500.000
(jion fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
|
Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku
cadang A
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya
terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya
tenaga kerja variabel Rp.18
dan overhead variabel )
Biaya tetap terhindarkan Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan
jika membeli dari luar Rp.
22
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian
jika membeli dari luar Rp.
3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi
sendiri yang menguntungkan, karena jika
membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa
biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.
- PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk
rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35
persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan
setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi
sendiri suku cadang tersebut.
Perbuah 100.000
buah
Biaya bahan baku Rp.
5 Rp.
500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp.
300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 Rp.
900.000
(avoidable fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
|
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya
terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari
luar Rp.
35 Rp.3.500.000
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000
Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp. 1.200.000
Dari data
tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar
pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun.
Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri
hanya sebesar Rp. 27 per buah Rp.
2.700.000.
b)
Membeli Atau
Membat Sendiri Dalam Lingkungan Manufaktur Maju
Dalam lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan dengan
perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai akibatnya,
banyak biaya yang semula berupa biaya bergabung (common cost), dalam lingkungan
manufaktur maju di ubah menjadi biaya langsung yang dapat dirunut dengan mudah
ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan mudah diidentifikasi biaya
langsung yang relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan membeli atau
membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya persentase
non-volume-related costs dari total biaya produk, keputusan membeli atau
membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis biaya tersebut dalam menghitung
biaya terhindarkan (avoidable cost).
c)
Menjual atau
memproses lebih lanjut suatu produk ( Sell or process further )
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk
tertentu pada kondisi sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk
lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini,
informasi akuntansi diferensial yang diperlikan oleh manajemen adalah
pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternative memproses
lebih lsnjut dipilih.
contoh :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000
persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan pada gbr:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya adm & umum Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000
Produk A
mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000)
pada volume penjualan 10.000 satuan.
Misalnya:
Di pasar telah
terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1
pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan
lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi
produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500
persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi
pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam
perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A
menjadi produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah
pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas
mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini
bersifat jk pendek dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah
pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dari
biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk
dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya
diferensial maka alternatif untuk mengolah
lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika
pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi
yang bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang
relevan tidak hanya pendapatan & biaya diferensial tp menyangkut juga
aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan
pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan
investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan
lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan
informasi akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp.
50.000.000
Laba diferensial Rp.
35.000.000
d)
Menghentikan atau
melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan ( stop or continue product
line )
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu
macam keluarga produk (product line) atau yang memiliki berbagai
departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu
keluarga produknya atau salah satu departemenya mangalami kerugian usaha yang
diperkirakan akan berlangsung terus.
Informasi yang relevan untuk mempertimbangkan dalam
pengambilan keputusan ini adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensail.
Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu
perusahan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau
departemen tersebut.pendapatan yang hilang tersebut (foregone revenues) ini
merupakan informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang
ditanggung karena pemilihan alternative menghentikan produksi produk
atau departemen tertentu.
Contoh : Suatu toko memiliki
3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian, departemen bahan
kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan Sbb:
Kosmetika Pakaian Brg
Kelontong
Hasil Penjualan Rp.
50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp.
25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp.
25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp.
11.000.000
By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp.
3.000.000 Rp. 3.000.000
Jmh by tetap Rp. 13.000.000 Rp.
13.000.000 Rp. 14.000.000
Laba (rugi) bersih Rp.
12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp.
1.000.000)
Gb. Laporan Laba-rugi
perdepartemen thn anggaran 20X4
Manfaat :
Biaya
diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha
Departemen barang kelontang:
Biaya variabel Rp.
12.000.000
Biaya tetap
terhindarkan Rp.
11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp.
23.000.000
Pengorbanan
Pendapatan
diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
Usaha departemen barang kelontong Rp.
25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif
menghentikan kegiatan
Usaha departemen brg kelontong dipilih Rp
2.000.000
e)
Menerima atau
menolak pesanan khusus ( special order
decision )
Dalam pengambilan
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial
yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan denganditerimanya
pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya
diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhipesanan khusus tersebut), maka
pesanan khusus sebaiknya diterima. Di pihak lain, jika pendapatan diferensial
lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus
sebaiknya ditolak.
PT. Oki memproduksi produk X
dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun anggaran
20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak
150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya
untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp.60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp.970 Rp.145.000.000
Gb: Data biaya persatuan dan total biaya produk X
Misal perusahaan menerima
pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan produk X
dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.
Pendapatan diferensial : 30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000
Biaya diferensial:
By.
Produksi Variabel Rp.12.000.000
By.
Komersial Variabel Rp. 3.600.000
Rp.15.600.000
Laba
Diferensial Rp. 6.900.000
Gb. Pendapatan & biaya diferensial yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau menolak pesanan
khusus.
Berdasarkan informasi
akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima
pesanan khusus tersebut.
4. Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan
Keputusan
Pajak penghasilan
merupakan pengeluaran kas. Besar pajak penghasilan yang harus dibayar oleh
perusahaan dipengaruhi oleh jumalh/dan saat aliran kas. Penghemantan kas yang
diperoleh di dalam usaha akan menyebabkan kenaikan jumlah laba kena pajak dan
akibatnya akan menaikkan pengeluaran kas untuk pajak. Di lain pihak, kenaikan
jumlah aliran kas su dalam usaha akan mempunyai akibat sebaliknya, yaitu
penghematan pajak. Oleh karena itu, pajak penghasil akan mempunyai pengaruh
yang besar dalam pengambilan keputusan bentuk badan usaha, manajemen aktiva
tetap, pemilihan metode akuntansi, dan pemilihan metode pembelanjaan
perusahaan. Berbagai pengambilan keputusan tersebut akan
mempengaruhi aliran kas perusahaan, yang akan berakibat terhadap
pengeluaran kas perusahaan untuk pembayaran kewajiban pajak
penghasilan.
Langganan:
Postingan (Atom)